Make Up Bentuk Ekspresi yang Layak Diapresiasi
Make Up Bentuk Ekspresi yang Layak Diapresiasi
Make
Up Bentuk Ekspresi yang Layak Diapresiasi
Wanita
dan make up ibarat tumbuhan dengan bunganya, sesuatu yang dapat menciptakan
tanaman tersebut terlihat lebih unik dan estetik. Wanita yang mengenakan make
up bukanlah perempuan yang tidak cukup percaya diri dengan penampilan alaminya.
Tetapi
make up dapat menolong menampilkan versi terbaik dari diri mereka. Berdasarkan
pengertian dari bahasa aslinya, make up ditafsirkan sebagai pengaplikasian
kosmetik pada wajah untuk menambah dan mengolah penampilan.
Akhir-akhir
ini industri keelokan memang sedang berkembang pesat. Berbagai tren keelokan
bermunculan, seiring dengan permintaan pasar yang terus meningkat.
Bila
perempuan zaman dulu baru mengenal make up ketika mereka memasuki usia dewasa,
ketika ini anak remaja pun telah sangat tak asing dengan make up. Karena
tersebut pula, tidak sedikit produsen yang menyasar pangsa pasar remaja, dengan
menerbitkan produk kosmetik yang memang pas guna remaja.
Peran
semua beauty influencer yang bertebaran di youtube atau instagram pun berperan
besar dalam membuat suatu tren make up. Dapat disaksikan dari jumlah follower
atau subscriber semua influencer ini yang menjangkau jutaan orang.
Sudah
barang tentu, mereka mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam industri
kecantikan. Bila sebuah produk disebutkan bagus oleh seorang influencer
terkenal, maka nyaris pasti produk tersebut akan laris manis diserbu oleh semua
penggemar make up.
Saya
sendiri mulai mengenal dan jatuh cinta dengan make up selama 5 tahun
belakangan. Dulunya saya nyaris tidak pernah mengenakan make up sama sekali.
Bagi
saya, make up menjadi format lain dari seni yang dapat mengekspresikan apa yang
terdapat dalam diri kita untuk orang lain. Make up serupa dengan lagu atau
tulisan, yang sama-sama adalahekspresi dari si pencipta lagu atau si penulis.
Saya
memang suka dengan keindahan (siapa sih yang enggak), sebab itulah saya pun
suka dengan make-up. Tapi bukan berarti rasa percaya diri saya menurun ketika
tampil tanpa make up. Karena sering saya pergi kemana-mana tanpa secuil bedak
atau lipstik di wajah, alias bare face.
Dalam
urusan make up saya memang ingin tidak inginkan 'nanggung'. Kalau gunakan make
up, ya saya gunakan yang lengkap. Kalau lagi mager atau buru-buru, ya saya
tidak gunakan make up sama sekali, lipstik juga tidak. Walaupun demikian saya
tetap merasa cantik, ketika ber-makeup, maupun ketika tampil apa adanya.
Bagaimanapun
juga, keterampilan seseorang dalam ber-make up patut anda apresiasi. Karena
memang tidak gampang untuk menghasilkan tata rias yang tidak melulu sedap
dipandang, tetapi pun mampu menerbitkan karakter dari pemakainya.
Karena
tersebut pula, tarif seorang penata rias profesional tidak dapat dibilang
murah. Harga yang dibayarkan memang sesuai dengan hasil yang didapatkan.
Ibarat
seorang pelukis, karya yang indak memang pantas diapresiasi dengan harga yang
tinggi. Bagi perempuan yang tidak tertarik atau malas guna ber-make up, menurut
keterangan dari saya sah-sah saja, sebab mereka pun tetap tampak cantik dengan
keunggulan yang terdapat dalam diri mereka.
Namun
tidak menutup bisa jadi suatu ketika mereka juga dapat jatuh cinta dengan make
up laksana yang saya alami.
0 Comments